pinterest
AR-RAHIM
(Yang Maha Penyayang)
Kata “Ar-Rahim” disebut sebanyak 95 kali dalam Al-Qur’an.
Makna kebahasaan
Ar-Rahim
Kata Ar-Rahim memilikiakar kata yang sama dengan Ar-Rahman.
Perbedaannya adalah pada tekanan makna. Ar-Rahim dapat juga dimiliki oleh manusia.
Allah Ar-Rahim
Para ulama umumnya membedakan Ar-Rahim dengan Ar-Rahman
sebagai berikut:
- Ar-Rahman adalah Pengasih di dunia, sedangkan Ar-Rahim adalah penyayang di akhirat
- Ar-Rahman adalah pengasih kepada semua makhluk, sedangkan Ar-Rahim hanya kepada yang beriman.
- Ar-Rahman adalah Pengasih dengan satu kasih sayang, sedangkan Ar-Rahim adalah Pengasihdengan seratus kasih sayang.
Berdasarkan ketiga perbedaan ini, kasih yang terkandung
dalam sifat Ar-Rahim, jauh lebih luas dan lebih besar daripada yang dikandung
sifat Ar-Rahman. Namun sifat Ar-Rahim
hanya tercurah kepada orang yang beriman. Curahan ke-Rahiman-an Allah jauh
lebih melimpah ketika orang yang beriman tadi berada dalam kehidupan akhirat.
Karenanya, untuk memperoleh limpahan curahan kasih sayang ini, Allah
memerintahkan kita untuk memperoleh limpahan curahan kasih sayang ini, Allah
memerintahkan kita untuk bertaubat dari segala perbuatan yang dilarang-Nya dan
kembali istiqomah di jalan-Nya.
“Dan barangsiapa mengerjakan kejahatan dan menganiaya
dirinya, kemudian dia memohon ampun kepada Allah, niscaya dia akan mendapati
Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”.
Allah juga menganugerahi manusia dengan sifat kasih sayang.
Kasih sayang ini seperti yang ditunjukan seorang Ibu kepada anaknya. Kasih
sayang seorang ibu adalah model paling ideal yang dapat diteladani oleh
anak-anak Adam. Sebab tidak ada kasih sayang makhluk lainnya yang mampu
melebihi kasih sayang seorang ibu, termasuk kasih sayang dari seorang ayah.
Meski demikian, betapa pun besarnya kasih sayang manusia, semua itu tak ada
apa-apanya dibandingkan kasih sayang Allah.
Dalam sebuah riwayat diceritakan, ada seorang lelaki
memangku anaknya, menghadap Rasulullah Saw. Rasul bertanya kepada lelaki itu,
“apakah engkau menyayangi anak itu?”, “iya, ya Rasul”, demikian jawabnya. Rasul
Saw bersabda, “Kasih sayang Allah terhadapmu jauh lebih besar dari kasih
sayangmu kepada anakmu itu, karena Dia adalah sebaik-baik penyayang”.
Rasulullah Saw adalah contoh pemimpin yang mengajarkan
kasih sayang kepada umatnya. Beliau memimpin umatnya dengan cinta, bukan dengan
pendekatan kekuasaan. Karena itu, Al-Qur’an menyebutkan beliau memiliki sifat
Rahim (belas kasihan), sebagaimana ayat; “sesungguhnya telah datang kepada kamu
seorang Rasul dari kaum mu sendiri, sa-ngat menginginkan (keimanan dan
keselamatan)bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang
mukmin”.
Allah memerintahkan kita untuk menyayangi sesama. Dia akan
membalas kebaikan orang yang menebar kasih sayang dengan limpahan kasih sayang-Nya. Imam Al
Ghazali dalam buku Almaqsad Al-Asna mengatakan, Bentuk kasih Allah terhadap
hamba-hamba-Nya terwujud melalui beberapa proses. Yakni proses penciptaan,
proses petunjuk hidayah meraih iman dan sebab-sebab kebahagiaan ukhrawi yang
dinikmati kelak, serta proses kenikmatan memandang ”wajah-Nya” dihari kemudian.
Mengingat Allah Swt adalah sebaik-baik penyayang, maka
berdoalah seperti yang diajarkan-Nya: “Ya Tuhanku, berilah aku ampunan dan
kasih sayang, dan Engkau adalah Pemberi kasih sayang yang paling baik.
Sumber : Asma'ul Husna, For Succes in Business & Life (Dr.Muhammad Syafii Antonio, M.Ec)
titanium arts
BalasHapusTATONIC ART CUSTOMING · TATONIC ROCKING T-TATONIC ROCKING T-TATONIC titanium ring ROCKING T-TATONIC. This unique ventureberg.com/ and 출장마사지 original design is apr casino crafted with the https://septcasino.com/review/merit-casino/ use of sustainable